Sabtu, 30 April 2016

UTS Sistem Informasi Manajemen


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
UJIAN TENGAH SEMESTER bersifat TAKE HOME

JUDUL KASUS:
Knowledge Management and Collaboration at Tata Consulting Services




Oleh:
Khalida Kumalasari (14312637)





UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016
1.        Terjemahan Kasus
Manajemen Pengetahuan dan Kolaborasi dalam Tata Consultancy Services

Tata Consultancy Services (TCS) adalah sebuah jasa teknologi informasi (IT), solusi bisnis, organisasi outsourcing yang menawarkan portofolio IT dan jasa IT-enabled kepada klien secara global horizontal, vertikal, dan ranah geografis. Sebagian dari kelompok tata, industri konglomerat terbesar di India, TCS mencapai 108,000 konsultan IT di 47 negara.
Konsep dari Manajemen Pengetahuan (KM) telah dikenalkan di TCS pada tahun 1995 dan didedikasikan tim KM dikenal dengan “Corporate Groupware” yang dibentuk pada tahun 1998. Grup ini diumumkan sebagai KM-pilot pada pertengahan 1999, dimana grup tersebut setelah diimplementasikan oleh tim yang terdiri dari pengarah komite, pengimplan perusahaan Groupware, cabang pemenang, Pemilik aplikasi, dan infrastruktur grup.

Pada waktu tersebut, KM di dalam TCS hampir menutupi setiap fungsi, dari kualitas jasa HR Manajemen. Sementara 50 kantor di India terkait melalui jalur komunikasi terdedikasi, kantor luar negeri telah dihubungkan melalui the Net and the Lotus Notes Domino Servers. Karyawan-karyawan akan mengakses respository pengetahuan yang terletak pada server perusahaan pusat dan perusahaan cabang melalui intranet, dengan browser front-end atau catatan klien. Repsitory pengetahuan, juga dikenal dengan KBases mengandung informasi mengenai proses-proses dengan range yang luas, garis bisnis, garis teknologi, dan proyek atau rancangan.
        Meskipun usaha formal KM dimulai dari TCS pada akhir 1990-an, informal, closely knit commuties of partices (CoPs) telah ada di TCS sejak 1980-an, ketika telah ada di sekitar ribuan karyawan. Pada awalnya “group” berdasar pada migrasi teknologi. Kemudian tim terbentuk menjadi kerangka utama, Unix, dan beberapa database. Grup-grup, terdiri dari satu atau dua ahli pada bidang masing-masing, berawal dari pelatihan formal dokumentasi dengan anggota menulis pelatihan terbaik. Pengumpulan ulang pelatihan grup pada awal hari, K. Ananth Krishnan, seorang konsultan teknologi pada waktu itu, menceritakan bahwa pada pertengahan delapan, masalah-masalah dan solusi-solusi telah didokumentasikan dan pada saat itu lebih dari 1500 studi kasus telah ditinjau ulang pada awal 1993.
        Pada tahap selanjutnya telah dibuatnya proses pustaka asset (PALs) yang terdiri dari informasi yang berhubungan dengan teknologi, proses, dan studi kasus untuk pemimpin proyek, yang telah dibuat untuk semua pusat pengembangan melalui intranet. 
        Kemudian Ultimatix, sebuah portal manajemen pengetahuan elekronik web-based (EKM), yang membuat tersedianya pengetahuan secara global, telah dikembangkan. Perpustakaan PAL dan KBases, yang telah diterima di Intranet, telah merger atau bergabung dengan Ultimatix, yang mempunyai sub-portal untuk kualitas sistem manajemen, perbaikan produktivitas perangkat lunak, materi pelatihan, dan alat informasi. Ada administrasi  EKM untuk setiap pelatihan dan subjek grup dengan pertanggungjawaban yang jelas, seperti halnya pengeditan dokumen dan menyetujuinya untuk publikasian. Komentar suksesnya CoP, Krishnan pemeliharaan diantara januari 2003 dan Juni 2003, member CoP telah menukar sekitar 10.000 dokumen transaksi yang berhubungan dengan pelatihan industri dan 21.000 jasa pelatihan melalui Ultimatix. Telekomunikasi CoP sendiri telah mencapai 6000 transaksi, tidak termasuk kegiatan komuniti dasar-intranet. Untuk mendorong percakapan karyawan, TCS mendapatkan perhatian besar dalam arsitektur dari pusat perkembangan tersebut, terletak pada lintas Negara, merefleksikan pada desain baru dari salah satu pusat perkembangan tersebut di Sholinganallur, Chennai, CFO S. Mahalingam berkomentar bahwa pertengahan adalah membuat modul setiap dedikasi kepada satu teknologi tertentu atau klien atau sebuah pelatihan industri. Struktur ini membawa ke serambi taman, dimana karyawan mengumpulkan selama istirahat mereka untuk percakapan informal dan memikirkan solusi untuk berbagai permasalahan.
        TCS juga meluncurkan jumlah program training seperti Initial Learning Program, ditargetkan pada karyawan baru, the Continuous Learning Program untuk pengalaman para karyawan, the Leadership Development Program untuk karyawan dengan pengalaman lebih dari lima tahun. Kompetensi yang terintegrasi dan pembelajaran sistem manajemen (iCALMS) yang telah dikerahkan secara global melintasi semua kantor TCS yang mempromosikan budaya pembelajaran dan pengembangan di dalam organisasi. Melengkapi data tentang definisi kompetensi, definisi peraturan, dan online/ kelas tujuan pembelajaran itu sendiri membantu konsultan untuk menambah skill mereka dalam menyesuaikan cara. Untuk mendapatkan pengalaman lintas industri, TCS secara teratur memutar orang melintas berbagai macam fungsi dan diantara selain perusahaan Tata Group. Para karyawan juga didorong untuk mengikuti lingkungan luar seperti IEEE, dan untuk mendapatkan sertifikasi.
Knowmax, sebuah sistem manajemen pengetahuan, mengembangkan pemakaian portal server Microsoft sharepoint di tahun 2007, pemberian konsultan TCS memasuki pengalaman hampir 40 tahun dan pelatihan-pelatihan terbaik. Tersusun oleh tipe-tipe perjanjian, penggunaan Teknologi, dan persyaratan-persyaratan pelanggan. Hal ini didukung lebih dari 60 asset pengetahuan dan dapat diakses melalui Ultimatix kepada seluruh asosiasi TCS. Ada asosiasi yang dapat mengkontribusi kepada K-Bank dan pengelola pengetahuan telah dibuat responsible untuk memelihara kualitas isi.
        Untuk memelihara keseimbangan work-life atau pekerjaan dalam kehidupan bagi para karyawan, TCS memulai dengan mendorong sesi yang membawa secara bersama akan ketertarikan kebersamaan untuk mengadakan berbagai macam aktivitas sperti membaca buku. Setelah itu, mengadakan setiap seperempat melalui konferensi dan perkemahan, inisiatif ini juga memacu transfer pengetahuan diantara karayawan. Berbagi pengetahuan pada level yang terencanakan telah terselesaikan melalui aplikasi Live Meeting, dimana semua proyek atau rencana pertemuan telah tercatat dan disimpan di dalam rencana respitory. Anggota tim yang tidak mengikuti pertemuan, atau ada beberapa anggota baru di dalam tim, dapat mendengarkan sesi dokumentasi dan ini dapat mereka tangkap ketika mereka beristirahat. Apalagi, sesi transisi pengetahuan dilakukan tiap minggu oleh “Subject Matter Expert” membantu tim untuk mempelajari dari pengalaman expert atau ahli. Email “Tip of the Day” terdiri dari lain teknis, atau secara konsep, atau tips keterampilan manusia yang juga telah dibagi diantara organisasi dari akhir sampai akhir dan meningkatkan proses bisnis, hampir setiap hari.
        Walaupun Ultimatix, meluncurkan pada tahun 2002, mendigitalkan seluruh organisasi dari akhir sampai akhir dan meningkatkan proses bisnis secara efisien, hal ini masih tidak dapat meningkatkan pengetahuan karyawan secara efektif. Untuk meningkatkan pengetahuan diantara para karyawan, rencana tak terbatas telah luncur pada tahun 2007, hal ini melibatkan beberapa teknologi seperti IBM’s Sametime, Quick Place, Lotus Domino Collaboration tools, Avaya VOIP telephony, dan Polycom IP videoconferencing.
Sebagai hasil dari adopsi tak terbatas, kolaborasi dari lintas Negara dan kantor lokal meningkatkan pesan instan (IM) menyingkirkan budaya dan perbedaan pengucapan yang dapat terjadi di telfon. Apalagi, Korporasi komunikasi yang dapat berjalan 24 jam berita internal diumumkan kepada seluruh kantor TCS seluruh dunia. Sebagai tambahan, biaya perjalanan dan telekomunikasi telah dikurangi masing-masing 40% dan 6%.
        Di lain sisi saluran tersebut, Negara tersebut juga menggunakan sistem JustAsk (tertanam dalam KM), Blog platform, IdeaStorm, TIP, and My Site. Blogging dengan cepat telah digunakan sejak 2006 ketika hal ini menjadi perkenalan pertama. Hampir 40.000-50.000 TCS staf blog di intranet. Sementara sistem JustAsk mengizinkan karyawan untuk mem-posting pertanyaan dan yang lainnya yang dapat dijawab. Penampungan ide telah menjadi acara setahun sekali, dimana dua dari tiga topic telah di-posting oleh pemimpin tim yang idenya telah dipancing oleh semua orang. TIP, sebuah inovasi portal terbuka dan ide baru berpotensi yang diluncurkan untuk mempromosikan ide yang dibagi. MySite, tertanam menjadi portal KM, mengizinkan setiap asosiasi untuk mempunyai web personal seperti Facebook atau Orkut.
Sumber: Sankaranarayanan G,”Building Communities, The TCS way, ”expressitpeople.com,September 2003; Kavita Kaur, “Give and Take,” india-today.com,January 2000; Sunil Shah,“Network Wonder:Collaborative Tools Help TCS Grow,”cio.com, July 2007; Shivani Shinde,”TCS Sees Synergy in Gen X Tools,”rediff.com, July 2008

Gambaran Kasus
Gambaran secara umum dalam studi kasus “Knowledge Management and Collaboration at Tata Consulting Services” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “Manajemen Pengetahuan dan Kolaborasi dalam Tata Consulting Services” adalah sebuah jasa konsultasi IT yang dikenal dengan TCS. Jasa ini telah menggunakan jasa konsultasinya yang dikolaborasikan dengan pengimplementasian dari knowledge management (KM) atau manajemen pengetahuan. TCS membuat group KM sebagai KM-pilot. Dimana grup tersebut setelah diimplementasikan oleh tim terbaik dari organisasi tersebut yang terdiri dari pengarah komite, pengimplan perusahaan Groupware, cabang pemenang, Pemilik aplikasi, dan infrastruktur grup. Dengan hal tersebut KM dalam TCS bahkan dapat menutupi setiap fungsi, dari kualitas jasa HR Manajemen. Demi berlangsungnya knowledge management TCS melakukan berbagai perkembangan antara lain: adanya 50 kantor di India terkait melalui jalur komunikasi terdedikasi, kantor luar negeri telah dihubungkan melalui the Net and the Lotus Notes Domino Servers; penggunaan Ultimatix atau portal manajemen pengetahuan elekronik web-based (EKM), yang membuat tersedianya pengetahuan secara global; Peluncuran jumlah program training seperti Initial Learning Program, the Continuous Learning Program, the Leadership Development Program; Penggunaan kompetensi yang terintegrasi dan pembelajaran sistem manajemen (iCALMS); Pembangan pemakaian portal server Microsoft sharepoint di tahun 2007; Memelihara keseimbangan work-life; mendigitalkan seluruh organisasi dengan melibatkan beberapa teknologi; Peningkatan kolaborasi dari lintas Negara dan kantor lokal meningkatkan pesan instan (IM); serta Penggunaan sistem JustAsk dengan mengizinkan karyawan untuk mem-posting pertanyaan dan hal lain yang sifatnya dapat dijawab serta penampungan ide yang menjadi acara setahun sekali.
2.        Penjelasan poin-poin penting dalam kasus, landasan teori, pembahasan, dan kesimpulan kasus.
a.      Poin-poin Penting Kasus
Adapun poin-poin penting dalam kasus yaitu:
1.      Tata Jasa konsultasi (TCS) adalah sebuah jasa teknologi informasi (IT), solusi bisnis, organisasi outsourcing yang menawarkan portofolio IT dan jasa IT-enabled kepada klien secara global horizontal, vertikal, dan ranah geografis dimana TCS tersebut telah mencapai 108,000 konsultan IT di 47 negara.
2.      Konsep dari Manajemen Pengetahuan (KM) telah dikenalkan di TCS pada tahun 1995 dan didedikasikan tim KM dikenal dengan “Corporate Groupware”.
3.      Kantor luar negeri TCS telah dihubungkan melalui the Net and the Lotus Notes Domino Servers. Karyawan-karyawan akan mengakses respository pengetahuan yang terletak pada server perusahaan pusat dan perusahaan cabang melalui intranet, dengan browser front-end atau catatan klien.
4.      TCS menggunakan sistem CoPs dengan awalnya “group” berdasar pada migrasi teknologi. Kemudian tim terbentuk menjadi kerangka utama, Unix, dan beberapa database. Setelah itu, dibuatnya proses pustaka asset (PALs) yang terdiri dari informasi yang berhubungan dengan teknologi, proses, dan studi kasus untuk pemimpin proyek, yang telah dibuat untuk semua pusat pengembangan melalui intranet. Kemudian Ultimatix, sebuah portal manajemen pengetahuan elekronik web-based (EKM), yang membuat tersedianya pengetahuan secara global, telah dikembangkan.
5.      Pengimplementasian kompetensi yang terintegrasi dan pembelajaran sistem manajemen (iCALMS) yang telah dikerahkan secara global melintasi semua kantor TCS yang mempromosikan budaya pembelajaran dan pengembangan di dalam organisasi.
6.      TCS juga meluncurkan jumlah program training seperti Initial Learning Program, the Continuous Learning Program, dan the Leadership Development Program.
7.      Knowmax, sebuah sistem manajemen pengetahuan, TCS mengembangkan pemakaian portal server Microsoft sharepoint di tahun 2007.
8.      Untuk memelihara keseimbangan work-life atau pekerjaan dalam kehidupan bagi para karyawan, TCS menggunakan aplikasi Live Meeting, dimana semua proyek atau rencana pertemuan telah tercatat dan disimpan di dalam rencana respitory.
9.      Mendigitalkan seluruh organisasi dari akhir sampai akhir dan meningkatkan proses bisnis secara efisien melibatkan beberapa teknologi dengan meningkatkan pesan instan (IM).
10.  Penggunaan sistem JustAsk dengan mengizinkan karyawan untuk mem-posting pertanyaan dan hal lain yang sifatnya dapat dijawab serta penampungan ide yang menjadi acara setahun sekali.

b.      Landasan Teori
           (Sari & Ken, 2014)Knowledge Management adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan  saling berbagi knowledge. Dimana usaha ini akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai dari inti kompetensi bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. (Dudung, 2015) Secara umum, motivasi organisasi untuk menerapkan Manajemen Pengetahuan antara lain :
1.      Menciptakan pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan produk dan layanan yang tersedia dalam bentuk eksplisit;
2.      Mencapai siklus pengembangan produk baru lebih cepat;
3.      Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi;
4.      Memanfaatkan keahlian orang di seluruh organisasi;
5.      Meningkatkan konektivitas jaringan antara swasta internal dan eksternal;
6.      Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan karyawan untuk mendapatkan informasi yang relevan dan ide-ide yang berkaitan dengan pekerjaan mereka; dan
7.      Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja.
Hierarki Pengetahuan
Berasal dari kumpulan data yang didapatkan dari sebuah organisasi yang kemudian di kumpulkan dan dikelompokkan menjadi kumpulan informasi. Informasi-informasi yang didapatkan dibagi menjadi dua macam antara lain tacit knowledge dan explicit knowledge.
1.      Tacit Knowledge
Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang didapat dari pengalaman seseorang, bersifat personal, tidak mudah untuk dirumuskan dan dituliskan.
2.      Explicit Knowledge
Berbeda dengan tacit knowledge, explicit knowledge adalah pengetahuan yang dapat dinyatakan dan difahami dengan baik, dapat dirumuskan, dan dapat dikontrol dengan baik.
Elemen Pokok Knowledge
Elemen pokok knowledge (Dudung, 2015) adalah:
1.    People
Yang berarti Knowledge Management berasal dari orang. People merupakan bentuk dasar untuk membentuk knowledge baru. Tanpa ada orang tidak akan ada knowledge.
2.    Teknologi
Merupakan infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan.
3.    Processes
Yang terdiri dari menangkap, menyaring, mengesyahkan, mentransformasikan, dan menyebarkan knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi dengan menjalankan prosedur dan proses tertentu.
(Belavkin) The Knowledge Management Cycle sebagai berikut:
1.         Mengidentifikasi pengetahuan yang ada (internal atau eksternal).
2.         Rencanakan apa pengetahuan dapat diperlukan.
3.         Memperoleh, mengembangkan pengetahuan.
4.         Mendistribusikan pengetahuan di mana diperlukan.
5.         Penggunaan asuh pengetahuan.
6.         Control / menjaga kualitas pengetahuan.
7.         Buang pengetahuan jika tidak lagi diperlukan.

Wiig Model
(TutorialsPoint, n.d.) Wiig menandai tujuan utama dari KM sebagai upaya "untuk membuat organisasi aksi  cerdas dengan memfasilitasi penciptaan, akumulasi, penyebaran dan penggunaan pengetahuan berkualitas." Siklus KM Wiig ini menunjukkan bagaimana pengetahuan dibangun dan digunakan sebagai individu atau sebagai organisasi. Gambar berikut ini menunjukkan empat langkah utama dari model Wiig.



Penjelasan:
1.         Membangun pengetahuan - Dari sumber pengetahuan eksternal dan internal.
2.         Memegang pengetahuan - Menyimpan informasi dalam bentuk tertentu.
3.         Pooling pengetahuan - Melalui intranet dan portal manajemen pengetahuan
4.         Menerapkan pengetahuan - Dalam konteks pekerjaan tertanam dalam prose
Integrated Cycle
Berikut ini adalah tiga tahap utama siklus yang terintegrasi dari strategi manajemen pengetahuan ketika diperkenalkan dalam setiap organisasi (TutorialsPoint, n.d.):
1.         Pengetahuan menangkap dan/ atau penciptaan;
2.         Berbagi pengetahuan dan diseminasi; dan
3.         Akuisisi pengetahuan dan penerapan.
Pengetahuan Tangkap menyatakan identifikasi dan sering kodifikasi yang ada (biasanya sebelumnya tak ketahuan) pengetahuan internal dan pengetahuan dalam organisasi dan / atau pengetahuan eksternal dari lingkungan. Pengetahuan Penciptaan adalah kemajuan pengetahuan dan know-how inovasi baru yang tidak memiliki eksistensi sebelumnya dalam organisasi. Setelah itu, jelas bahwa konten baru diidentifikasi adalah nilai yang memadai, langkah berikutnya adalah untuk mengontekstualisasikan konten ini. Ini melibatkan menjaga hubungan antara pengetahuan dan mereka memiliki pengetahuan tentang konten itu. Kontekstualisasi juga menunjukkan mengidentifikasi elemen-elemen kunci dari konten untuk pertandingan yang lebih baik untuk berbagai pengguna. Akhirnya, kontekstualisasi berhasil ketika konten baru tegas, tepatnya belum mulus, tertanam dalam proses bisnis perusahaan. Siklus manajemen pengetahuan kemudian diperiksa ulang sebagai pengguna memahami dan memutuskan untuk membuat penggunaan konten. Para pengguna akan memperbarui kegunaan, dan mereka akan memberikan tanda ketika menjadi out of date atau ketika pengetahuan ini tidak berlaku.
c.       Pembahasan
Dalam kasus tersebut, menjelaskan mengenai perusahaan Tata Consultancy (TCS). TCS adalah sebuah jasa teknologi informasi (IT), solusi bisnis, organisasi outsourcing yang menawarkan portofolio IT dan jasa IT-enabled kepada klien secara global horizontal, vertikal, dan ranah geografis dimana TCS tersebut di India telah mencapai 108,000 konsultan IT di 47 negara. TCS telah kenal akan konsep knowledge management  pada tahun 1995 dan dikenal dengan “Corporate Groupware” yang terbentuk pada tahun 1998. Perusahaan ini dikenal sebagai KM-pilot pada pertengahan 1999.
Dalam hal ini perusahaan TCS pada masa itu telah mengetahui akan pentingnya Knowledge dan Knowledge Management untuk sebuah perusahaan. (Sari & Ken, 2014) Knowledge Management adalah usaha untuk meningkatkan pengetahuan yang berguna dalam organisasi, diantaranya membiasakan budaya berkomunikasi antar personil, memberikan kesempatan untuk belajar, dan menggalakan  saling berbagi knowledge. Dimana usaha ini akan menciptakan dan mempertahankan peningkatan nilai dari inti kompetensi bisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada. (Dudung, 2015) Secara umum, motivasi organisasi untuk menerapkan Manajemen Pengetahuan antara lain : Menciptakan pengetahuan yang berkaitan dengan pengembangan produk dan layanan yang tersedia dalam bentuk eksplisit; Memfasilitasi dan mengelola inovasi dan pembelajaran organisasi; Nakal-memanfaatkan keahlian orang di seluruh organisasi; Meningkatkan konektivitas jaringan antara swasta internal dan eksternal; Mengelola lingkungan bisnis dan memungkinkan karyawan untuk mendapatkan informasi yang relevan dan ide-ide yang berkaitan dengan pekerjaan mereka; dan Mengelola modal intelektual dan aset intelektual di tempat kerja.TCS telah kenal akan konsep knowledge management  pada tahun 1995. Bahkan setelah itu TCS masih mengembangkan akan Knowledge Management dengan baik.
Penggunaan knowledge atau pengetahuan sebagai faktor penting dalam perusahaan, TCS melakukan berbagai cara untuk mendapatkan data, informasi, dan pegetahuan dalam rangka perkembangan perusahaan. Di samping itu, perusahaan juga mengembangkan kualitas SDM anggota perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar informasi dapat bertambah serta ahli dalam lingkup perusahaan tersebut dapat bertambah. Sehingga kepentingan perusahaan atau tujuan perusahaan dapat dicapai. Dapat dilihat dari kasus diatas, berikut pernyataan-pernyataan TCS melakukan beberapa cara untuk mendapatkan dan mengembangkan data, informasi, dan pengetahuan:
1.      TCS meluncurkan jumlah program training seperti Initial Learning Program, ditargetkan pada karyawan baru, the Continuous Learning Program untuk pengalaman para karyawan, the Leadership Development Program untuk karyawan dengan pengalaman lebih dari lima tahun;
2.      TCS juga menggunakan administrasi  EKM untuk setiap pelatihan dan subjek grup dengan pertanggungjawaban yang jelas, seperti halnya pengeditan dokumen dan menyetujuinya untuk publikasian;
3.      Selain itu, Untuk mendorong percakapan karyawan, TCS mendapatkan perhatian besar dalam arsitektur dari pusat perkembangan tersebut, terletak pada lintas Negara. Karyawan dapat mengumpulkan selama istirahat mereka untuk percakapan informal dan memikirkan solusi untuk berbagai permasalahan;
4.      Untuk mendapatkan pengalaman lintas industri, TCS secara teratur memutar orang melintas berbagai macam fungsi dan diantara selain perusahaan Tata Group. Para karyawan juga didorong untuk mengikuti lingkungan luar seperti IEEE, dan untuk mendapatkan sertifikasi;
5.      TCS memulai dengan mendorong sesi yang membawa secara bersama akan ketertarikan kebersamaan untuk mengadakan berbagai macam aktivitas sperti membaca buku. Setelah itu, mengadakan setiap seperempat melalui konferensi dan perkemahan, inisiatif ini juga memacu transfer pengetahuan diantara karayawan;
6.      Berbagi pengetahuan pada level yang terencanakan telah terselesaikan melalui aplikasi Live Meeting. Anggota tim yang tidak mengikuti pertemuan, atau ada beberapa anggota baru di dalam tim, dapat mendengarkan sesi dokumentasi dan ini dapat mereka tangkap ketika mereka beristirahat. Apalagi, sesi transisi pengetahuan dilakukan tiap minggu oleh “Subject Matter Expert” membantu tim untuk mempelajari dari pengalaman expert atau ahli; dan
7.      Email “Tip of the Day” terdiri dari lain teknis, atau secara konsep, atau tips keterampilan manusia yang juga telah dibagi diantara organisasi dari akhir sampai akhir dan meningkatkan proses bisnis, hampir setiap hari.
        Semua poin-poin pernyataan diatas merupakan bukti TCS mengumpulkan, menyebarkan, dan menggunakan data, informasi, pengetahuan dengan baik untuk kemajuan perusahaannya. Hal ini sesuai dengan siklus knowledge management diantaranya (Belavkin): Mengidentifikasi, merencanakan, memperoleh, mendistribusikan, penggunaan pengetahuan, control / menjaga kualitas pengetahuan, dan buang pengetahuan jika tidak lagi diperlukan. Selain itu langkah-langkah TCS juga sesuai dengan wiig cycle diantaranya (TutorialsPoint, n.d.): Membangun pengetahuan - Dari sumber pengetahuan eksternal dan internal; Memegang pengetahuan - Menyimpan informasi dalam bentuk tertentu; Pooling pengetahuan - Melalui intranet dan portal manajemen pengetahuan; dan Menerapkan pengetahuan - Dalam konteks pekerjaan tertanam dalam proses. Selain itu juga sesuai dengan Integrated Cycle (TutorialsPoint, n.d.) diantaranya: pengetahuan menangkap dan/ atau penciptaan;berbagi pengetahuan dan diseminasi; dan akuisisi pengetahuan dan penerapan.
Mengartikan bahwa penggunaan informasi oleh perusahaan dengan mengumpulkan, menyebarkan, dan menggunakan dalam aktivitas perusahaan TCS sesuai dengan ciri pengembangan knowledge management yang baik. Perusahaan juga memberikan kesempatan kepada para karyawan untuk mengidentifikasi, menciptakan, mendistribusikan, sampai menggunakannya kembali. Di lain sisi perusahaan juga meningkatkan kualitas SDM para karyawan sehingga dapat menyeimbangkan antara karyawan yang kurang pengetahuan dan karyawan yang mempunyai banyak pengetahuan atau secara sederhana adalah menghilangkan gaap diantara karyawan perusahaan TCS. Selain itu, dengan meningkatkan kualitas SDM karyawan, perusahaan TCS dapat menemukan ahli atau expert yang sudah mempunyai potensi maupun belum. Dengan menemukan data, informasi, dan pengetahuan sampai menemukan data, informasi, dan pengetahuan, mengartiakn banyaknya manfaat yang didapat bagi perusahaan TCS. Sehingga perusahaan TCS dapat mengumpulkan, menyebarkan, dan menggunakan pengetahuam tersebut untuk semua perusahaan yang tersebar di seluruh dunia, serta penggunaan secara maksimal oleh pengetahuan yang ada di perusahaan.
50 Kantor TCS di India melalui jalur komunikasi terdedikasi. Kantor luar negeri telah dihubungankan melalui the Net and the Lotus Notes Domino Servers. Sehingga karyawan-karyawan pada perusahaan tersebut dapat mengakses respiratory pengetahuan terletak pada server perusahaan pusat dan cabang malalui intranet. Repsitory pengetahuan, juga dikenal dengan KBases mengandung informasi mengenai proses-proses dengan range yang luas, garis bisnis, garis teknologi, dan proyek atau rancangan.
TCS mengembangkan KM dalam perusahaannya dengan dasar teknologi. Hal ini berarti TCS telah menggunakan elemen pokok knowledge teknologi sebagai infrastruktur teknologi yang standar, konsisten, dan dapat diandalkan dalam mendukung alat-alat perusahaan (Dudung, 2015). Apalagi TCS mempunyai banyak cabang yang ada di 47 negara. Hal ini merupakan sebuah tantangan bagi TCS bagaimana cara TCS untuk mendistribusikan pengetahuan ke seluruh perusahaannya yang ada di berbagai Negara. Dengan adanya manajemen pengetahuan yang dikembangkan dengan dasar teknologi merupakan innovasi yang sangat bagus pada masa itu. Teknologi perkembangannya terus meningkat, sedangkan sebuah perusahaan haruslah tetap kreatif dan innovative dalam menghadapi perubahan zaman. TCS merupakan perusahaan yang fleksibel dan siap berkembang dengan perubahahan zaman tersebut sebagai jembatan akan memaksimalkan manfaat pentingnya pengetahuan bagi sebuah perusahaan.
   Bukan hanya melalui the Net and the Lotus Notes Domino Servers sehingga pengetahuan dapat didistribusikan kepada seluruh anggota perusahaan TCS yang bahkan perusahaannya tidak hanya ada di satu Negara. TCS juga menggunakan berbagai rencananya dengan dasar penggunaan teknologi diantaranya:
1.    dibuatnya proses pustaka asset (PALs) yang terdiri dari informasi yang berhubungan dengan teknologi, proses, dan studi kasus untuk pemimpin proyek, yang telah dibuat untuk semua pusat pengembangan melalui intranet.
2.    Kemudian Ultimatix, sebuah portal manajemen pengetahuan elekronik web-based (EKM), yang membuat tersedianya pengetahuan secara global, telah dikembangkan.
3.    Kompetensi yang terintegrasi dan pembelajaran sistem manajemen (iCALMS) yang telah dikerahkan secara global.
4.    Knowmax, sebuah sistem manajemen pengetahuan, mengembangkan pemakaian portal server Microsoft sharepoint di tahun 2007, pemberian konsultan TCS memasuki pengalaman hampir 40 tahun dan pelatihan-pelatihan terbaik.
5.    Mendigitalkan seluruh organisasi dari akhir sampai akhir dan meningkatkan proses bisnis secara efisien yang melibatkan beberapa teknologi seperti IBM’s Sametime, Quick Place, Lotus Domino Collaboration tools, Avaya VOIP telephony, dan Polycom IP videoconferencing.
6.      Kolaborasi dari lintas Negara dan kantor lokal meningkatkan pesan instan (IM).
7.        Penggunaan sistem JustAsk mengizinkan karyawan untuk mem-posting pertanyaan dan yang lainnya yang dapat dijawab. Penampungan ide telah menjadi acara setahun sekali, dimana dua dari tiga topic telah di-posting oleh pemimpin tim yang idenya telah dipancing oleh semua orang.
Poin-poin diatas menjelaskan bahwa TCS telah terbuka sejak masa itu akan perkembangan teknologi. Bahkan dengan penggunaan teknologi atas dasar dari pengimplementasian konsep knowledge management dapat memberikan jembatan alternative bagi TCS untuk lebih mudah dalam menjalankan bisnis dan pendistribusian pengetahuan. Dalam kasus diatas juga menyatakan bahwa dengan adanya pengembangan pendistribusian pengetahuan  lintas Negara dengan meningkatkan pesan instan (IM), dapat mengurangi biaya perjalanan dan telekomunikasi sebesar 40% dan 6%. Pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan pengetahuan dapat dilakukan dengan maksimal bahkan dapat memberikan dampak positif dari segi lain seperti keuangan.
d.      Kesimpulan
TCS sebagai perusahaan jasa teknologi informasi (IT), solusi bisnis, organisasi outsourcing yang menawarkan portofolio IT dan jasa IT-enabled yang menerapkan KM atau knowledge management di dalamnya, telah melakukan berbagai perkembangan dalam meningkatkan kualitas pengetahuan yang ada di lingkup perusahaan TCS. Dilihat dari langkah-langkah TCS dalam mengembangkan sistem TCS khususnya dalam pendistribusian informasi yang ada di suatu perusahaan bahwa TCS tidak menganggap remeh akan pentingnya sebuah pengetahuan bagi organisasi. Pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan pengetahuan yang ada di organisasi baik tersirat maupun tidak, baik dari tingkat puncak sampai tingkat paling bawah seperti karyawan tetap dikumpulkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa. Peningkatan kualitas pengetahuan dimulai dari peningkatan penggumpulan informasi, meningkatkan kualitas SDM perusahaan, menemukan seorang ahli baru, sampai meningkatkan efisiensi pendistribusian pengetahuan oleh TCS dilakukan untuk memberikan manfaat secara maksimal bagi perusahaan. Bahkan, pendistribusian pengetahuan dikolaborasikan dengan teknologi sehingga dapat dimanfaatkan dengan lebih maksimal. Pengumpulan, pengolahan, dan penggunaan pengetahuan oleh TCS telah dilakukan dengan maksimal bahkan dapat memberikan dampak positif dari segi lain seperti keuangan.

Daftar Pustaka


Belavkin, D. R. (n.d.). The Knowledge Management Cycle. 2.
Dudung. (2015). Dosen Pendidikan. Retrieved April 29, 2016, from http://www.dosenpendidikan.com/10-pengertian-dan-manfaat-penerapan-manajemen-pengetahuan/
KMPlus. (2012). Knowledge Center. Retrieved April 29, 2015, from http://kmplus.co.id/index.php/knowledge-center/articles/item/6-tacit-vs-explicit-knowledge
Sari, W. K., & Ken, D. T. (2014). Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web . Jurnal Sistem Informasi, 6, 2.
TutorialsPoint. (n.d.). Models of Km Cycle. Retrieved from Tutorials Point: http://www.tutorialspoint.com/knowledge_management/models_of_km_cycle.htm